Rabu, 29 Januari 2014

Resume BAB 3 (Robert E Slavin)



RESUME
BAB 3
PERKEMBANGAN SELAMA MASA ANAK-ANAK DAN REMAJA
A.    PERKEMBNGAN ANAK PADA MASA PRASEKOLAH
Anak-anak memasuki usia prasekolah ketika berumur anatara 3 – 5 tahun. Ini adalah masa perubahan pesat dalamsemua bidang perkembangan. Anak-anak menguasai kebanyakan kemampuan motorik pada akhir periode ini dan dapat menggunakan kemampuan fisiknya untuk mencapai berbagai jenis tujuan. Secara kognisi mereka mulai mengembangkan emahaman tentang kelompok dan hubungan serta menyerap banyak informasi tentang dunia sosial fdan fisik mereka. Pada usia 6 tahun anak, anak-anak mulai menggunkan pembicaraanyang hampir seluruhnya matang bukan hanya untuk mengugjapka keinginan dan ebutuhannya,tetapi juga berbagai gagasan dan pengalamannya. Secara sosial,anak-anak mempelajari perilaku dan aturan yang tepat dan makin terampil berinteraksi dengan anak lan.
Dalam praktek kehidupan sehari-hari,tentu semua aspek perkembangan baik itu perkembangan fisik, kognisi, dan sosial, tentu saling terjalin keterkaitan dan sangat di pengaruhi oleh lingkungan yang menjadi tempat anak-anak tumbuh dan berkembang. Dibawah ini kita akan membahas satu er satu mengenai aspek-aspek perkembangan yang terjadi pada anak-anak usia prasekolah.

A.    Perkembangan Fisik

Perkembangan fisik ini menjelaskan tentang perubahan fisik anak-anak dan juga kemampuan motoriknya. Selama masa prasekolah, urutan yang di alami anak ketika mengembangkan kemampuan motorik pada umumnya sama, walaupun beberapa anak menguasai kemampuan lebih cepat dibandingkan anak yang lain.
Otak merupakan salah satu perkembangan fisik terpenting di masa kanak-kanak awal dan juga perkembangan otak dan berbagai bagian lain dari sistem saraf secara terus menerus(Nelson,2011). Meskipun perkembngan otak yang berlangsung pada tahap prasekolah tidak cepat seperti yang berlangsung di masa bayi, perubahan ini menghasilkan bperkembangan anatomi yang berarti ketika anak-anak berusia 3 tahun, ukuran otak tiga per empat ukuran otak dewasa. Ketika berumur 6 tahun, otak telah mencapai sekitar 95 persen ukuran otak dewasa(Lenroot dan Giedd), 2006).
Pencapaian fisik utama bagi anak-anak prasekolah adalah peningkatan pengendalian terhadap otot-otot besar dan kecil(perkembangan motorik). Sebagaian anak-anak prasekolah akan mengalami keaktifan yang sama sepanjang masa hidup mereka. Perkembangan otot kecil atau kegiatan motorik halus, terkait dengan gerakan yang memerlukan kecepatan dan ketepatan, seperti mengancing baju kemeja atau menutup resleting jaket. Perkembangan otot besar, atau kegiatan motorik kasar, melibatkan gerakan seperti berjalan dan berlari.
Berikut tabel yang memperlihatkan perkembangan motorik anak-anak prasekolah
Usia
Kemampuan
2 tahun
Berjalan dengan kaki merangkang dan tubuh berayun. Dapat memanjat, mendorong, menarik, berlari, bergantung dengan kedua tangan, mempunyai sedikit daya tahan, dan meraih benda dengan dua tangan.
3 tahun
Lebih merapatkan kedua kaki ketika berjalan dan berlari, dapat berlari dan bergerak lebih mulus. Meraih benda dengan satu tangan, melmuri dan mengoleskan cat, serta menyusun balok.
4 tahun
Dapat mengubah irama berlari, melompat dengan janggal, meloncat, mempunyai kekuatan dan daya tahan, dan koordinasi yang lebih besar, menggambar bangun dalam bentuk sederhana, membuat lukisan, dan membuat balok bangunan.
5 tahun
Dapat erjalan di balok keseimbangan, melompat dengan mulus, berdiri pada stu kaki, dapat mengurus kancing dan resleting, dapat  engikat tali sepatu, menggunakan alat dan perkakas dengan benar.

Pada akhir periode sekolah,kebnykan anak dapat dengan mudah melakukan tugas untuk diri sendiri, seperti memasang ikat pinggangm mengancing pakaian, dan menutup resleting. Mereka dapat nak dan turun tangga dengan kaki yag saling bergantian. Selan itu mereka juga dapat melakukan kegiatan motorik halus  seperti memotong dengan gunting. Setelah berumur 6 – 7 tahun, anak-anak hanya menguasai sedikit kemampuan dasar yang baru, namun  kualitas dan tingkat kerumitan gerkan mereka sangat meningkat(Berk,2011).

B.     Perkembangan Kognisi

Bahasa merupakan kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Dalam pengertian ini, tercakup semua cara untuk berkomunikasi, di mana pikiran dan perasaan dinyatakan dalam bentuk lambang atau simbol untuk mengungkapkan suat pengertian , seperti menggunakan lisan, tulisan, isyarat, bilangan, lukisan, dan mimik muka. Penguasaan bahasa sejak lahir hingga usia 2 tahun, bayi memahami dunianya dengan indera mereka. Ketika anak mengalami peralihan dari tahap sensorimotor ke tahap praoperasi dan mulai berbicara dan menggunakan simbol-simbol mental, mereka daapat menggunakan pikiran atau konsep untuk memahami dunia mereka. Anak-anak pada umumnya mengembangkan kemampuan bahsa dasar sebelum masuk sekolah. Perkembangan bahsa melibatkan komunikasi lisan maupun tertulis. Kemampuan verbal berkmbang sangat dini, dan ketika anak mulai menginjak usia 3 tahun maka kemampuan berbicaranya semakin terampil. Pada akhir masa prasekolah, anak-anak dapat menggunakan dan memahami kalimat dalam jumlah yang hampir tidak terhingga, dapat melakukan percakapan, dan tahu tentang bahsa tertulis. S
Selama masa prasekolah, pembendaharaan kata anak-anak bertambah, bersama tentang pengetahuan mereka tenttang bahasa lisan. Pada waktu mereka sekolah, anak-anak telah menguasai aturan gramatika bahasa, dan pembendaharaan kata mereka terdiri atas ribuan kata. Bahasa lisan atau bahasa yang di ucapkan tidak mengharuskan untuk mempelajari kata-kata, tetapi jua mempelajari aturan pembentukan kata dan kalimat.
Perkembangan bahasa lisan sangat di pengaruhi oleh jumlah dan kualitas pembicaraan yang di lakukan orang tua dengan anak-anak mereka. Studi Hart dan Risley(1995) menemukan bahwa orang tua kelas menengah berbicara jauh lebih banyak kepada anak mereka daripada orang tua kelas pekerja, dan anak-anak mereka mempunyai pembendaharaan kata yang berbeda.
Belajar membaca pada kelas awal sekolah dasar adalah salah  satu yang terpenting dari semua tugas perkembangan, karena mata pelajaran lain tergantung pada membaca. Riset tentang kemelekhurufan usia dini(emergent literacy), atau pengetahuan dan kemampuan anak-anak prasekolah terkait dengan membaca(Glazer dan Burke,1994:pressley,2003), telah memperlihatkan bahwa anak-anak dapat memasuki usia sekolah dengan pengetahuan yang banyak tentang membaca dan bahwa pengetahuan ini mengambil peran bagi keberhasilan pengjaran membaca formal.
Kemampuan menulis anak-anak mengikuti urutan perkembangan.  Kemampuan ini muncul dari coretan sebelumnya dan pada awalnya tersebar di seluruh bagian halaman. Karakteristik ini menunjkan bahwa pemahaman yang tidak lengkap tentang batas-batas kata dan juga ketidakmampuan menciptaka baris kedalam pikian untuk menempatkan huruf. Anak-anak menemukan ejaan dengan melakukan penilaian tentang bunyi dan menghubungkan bunyiyang mereka dengar dengan huruf yang mereka kenal.

C.    Perkembangan Sosioemosi

Teori Erick Erickson tentang perkembangan pribadi dan sosial mengatakan bahwa selama masa prasekolah, anak-anak harus menuntaskan risis kepribadian anatara inisiatif dan rasa bersalah. Pendidik masa usia dini dapat mendorong penuntasan ini dengan memberikan kesempatan keapada anak-anak untuk mengambil inisiatif, ditantang, dan berhasil. Hubungan yang pertama perkembangan sosioemosi pada tahap prasekolah adalah hubungan anatara teman sebaya.
Teman sebaya adalah anak-anak yang lain yang mempunyai usia yang hampir ataupun sama dengan seorang anak. Teman sebaya mulai memainkan peran yang penting dalam perkembangan dan kognisi anak-anak. Hubungan anak-anak dengan teman sebaya mereka berbeda-beda dalam berberapa hal  dari interaksi mereka dengan orang dewasa. Permainan dengan teman sebaya memungkinkan anak-anak berinteraksi dengan orang-orang lain yang tingkat perkembangannya mirip dengan tingkat perkembangan mereka sendiri. Ketika teman sebaya bertengkar di antara mereka sendiri,mereka harus memberikan pengakuan dan harus bekerja sama menyelesaikannya. Konflik dengan tema sebaya juga memungkinkan anak-anak melihat bahwa orang lain mempunyai pemikiran,perasaan,dan sudut pandang yang  berbeda dari mereka sendiri. Konflik juga mempertinggi kepekaan anak-anak mengenai akibat perilaku terhadap orang-orang lain. Dengan cara ini mengatasi egosentrisme yang di jelaskan piaget sebagai karakteristik pemikiran praoperasi,dan membantu mereka melihat bahwa orang lain mempunyai sudut pandang yang berbeda dari sudut pandang yang berbeda dari sudut pandang mereka sendiri.
Perilaku prososial adalah tindakan sukarela terhadap orang lain seperti kepedulian, saling berbagi, penghiburan, dan kerja sama. Riset tentang perilaku prososial telah memberi andil bagi pengetauan kita tentang perkembangan moral dan sosial anak.
Kebanayakan interaksi anak-anak prasekolah dengan teman sebaya terjadi selama permainan)Huges,1995). Dalam studi klasik tentang anak-anak prasekolah, Mildred Parten mengidentifikasika empat kategori permanan yang mencerminkan peningkatan kadar dan kecanggihan interaksi sosial. Diantaranya adalah permainan soliter yaitu permainan yang terjadi secara sendirian, misalnya bermain dengan mainan mobil-mobilan tanpa bergantng pada apa yang di lakukan anak lain. Permainan paralel melibatkan anak-anak bersangkutan turut serta kedalam pengaruh satu sama lain tetapi lebih sedikit. Permainan kooperatif terjadi ketika anak-anak bergabung untuk mencapai tujuan bersama. Permainan berperan penting bagi anak-anak karena hal itu melaatih kemampuan bahasa, kognisi, dan sosial mereka dan memberikan andil pikiran mereka ketika bermain. Permainan juga di kaitkan dengan kreatifitas, khusunya kemampuan anak untuk berpikir yang tidak begitu kaku dan lebih fleksible.
B.     JENIS PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Hampir pada semua Negara di dunia, anak-anak mengawali sekolah formal pada umur 6 tahun. Lalu, jika memang ada, sekolah manakah yang dibutuhkan untuk anak-anak dibawah usia 5 tahun. Muncul program penitipan anak berkelompok dan program prasekolah. Sehingga kualitas sejumlah pengalaman anak telah makin tinggi.
1)      Program Penitipan Anak
Program ini menyediakan layanan pengasuhan anak bagi orang tua yang bekerja. Mulai dari jasa pengasuhan bayi hingga program prasekolah yang terorganisir. Riset memperlihatkan bahwa kualitas perawatan anak usia dini dapat mempunyai dampak yang berlangsung lama.
2)      Prasekolah
Prasekolah lebih mungkin menyediakan program terencana yang dirancang untuk menumbuhkan perkembangan social dan kognisi anak-anak kecil. Focus utama pendidikan nya adalah pelatihan kesiapan: Siswa mempelajari kemampuan yang diharapkan untuk menyiapkan mereka bagi pengajaran formal. Anak juga didorong agar tumbuh secara emosi dan berkembang konsep dirinya positif serta meningkatkan kemampuan otot besar dan otot kecil. Terdiri dari kegiatan terstruktur, mulai dari proyek seni, diskusi kelompok, hingga permainan yang tidak terstruktur.
3)      Program Prasekolah Kompensansi
Program pendidikan masa anak-anak awal dirancang untuk meningkatkan kesiapan sekolah. Pada umumnya menemukan dampak positif pada kemampuan kesiapan anak-anak dan pada banyak hasil lain. Dampak partisipasi masa anak-anak awal masih dapat dideteksi pada usia 27 dan 40 tahun. Riset tenatang pendidikan masa anak-anak awal kompensasi mungkin tampak menunjukkan bahwa program prasekolah sangat berperan bagi semua siswa. Namun, banyak peneliti mengajukan hipotesis bahwaprogram prasekolah lebih berperan penting bagi anak-anak kelas social rendah, karena banyak diantara pengalaman yang disediakan prasekolah biasanya sitemukan dalam keluarga kelas menengah tapi mungkin tidak ada dalam keluarga yang berstatus sosioekonomi kelas rendah.
4)      Intervensi Dini
Banyak peneliti percaya bahwa intervensi lebih dini perlu bagi anak-anakyang berisiko terbesar gagal sekolah. Program telah dikembangkan untuk dimulai oleh anak-anak sejak usia 6 bulan.program intensif stimulasi bayi, prasekolah bermutu tinggi, dan pelayanan keluarga memungkinkan anak-anak berkinerja memadai selama sekolah dasar; hampir semua anak dalam kelompok pembanding ditempatkan ke dalam program pendidikan khusus.
5)      Program Taman Kanak-Kanak
Tujuan semula taman kanak-kanak ialah menyiapkan siswa mengikuti pengajaran formal dengan mendorong perkembangan keammpuan social, tetapi belakangan ini fungsi tersebut diambil oleh program prasekolah. Taman kanak-kanak telah banyak terfokus pada masalah akademis dengan menekankan kemampuan membaca dan matematika serta perilaku yang pantas di sekolah. Riset menunjukkan bahwa siswa dengan status sosioekonomi lebih rendah memperoleh lebih banyak manfaat dari program taman kanak-kanak sehari penuh. Intervensi membaca di taman kanak-kanak dirancang untuk membantu anak-anak mempelajari cara penggabungan bunyi ke dalam kata-kata terbukti mempunyai dampak jangka panjang.
6)      Praktik yang Sesuai dengan Perkembangan
Ini adalah pengajaran yang didasarkan pada karakteristik dan kebutuhan masing-masing siswa, bukan usia mereka. National Association for the Education of Young Children (NAEYC) telah menjelaskan praktik yang sesuai dengan perkembangan bagi siswa yang berusia 5 sampai 8 tahun sebagai berikut.

Tiap-tiap anak dipandang sebagai orang yang unik dengan pola dan waktu pertumbuhan masing-masing. Tingkat kemampuan, perkembangan, dan gaya belajar berbeda harus diterima. Hal-hal tersebut digunakan untuk merancang kurikulum. Anak-anak dimungkinkan maju dengan kecepatan mereka sendiri dalam mempelajari kemampuan penting.
Dianjurkan banyaknya penggunaan proyek, permainan, penjajakan, kerja kelompok, pusat belajar dan lainnya. Namun studi yang berlangsung lama terhadap anak-anak yang mengikuti program lain yasng sesuai dengan perkembangan atau prasekolah menemukan sedikit perbedaan yang bertahan hingga kelas-kelas awal sekolah dasar.

C.    PERKEMBANGAN ANAK SELAMA MASA SEKOLAH DASAR
Anak-anak yang memasuki kelas satu berada dalam periode transisi dari pertumbuhan pesat masa anak anak awal ke tahap perkembangan yang lebih bertahap. Perubahan perkembangan mental maupun sosial menjadi ciri khas perkembangan masa awal sekolah. Beberapa tahun kemudian, ketika anak anak mencapai kelas kelas sekolah dasar yang lebih tinggi, mereka mendekati masa akhir anak anak dan mulai memasuki masa praremaja. Keberhsilan anak anak di sekolah sangat berperan penting selama masa sekolah awal, karena pada kelas kelas sekolah dasar lah mereka mendefinisikan diri sebagai siswa
1.      Perkembangan Fisik
Perkembangan fisik anak pada masa sekolah dasar akan mengalami perlambatan jika di bandingakan dengan masa anak-anak awal. Pada saat anak memasuk sekolah dasar, mereka telah mengembangkan banyak kemampuan motorik dasar yang mereka butuhkan untuk menyeimbangkan badan, berlari, melompat, dan melempar. Pria berada 12 hingga 18 bulan di belakang wanita dalam pertumbuhan fisik, sehingga anak laki-laki yang mengalami kedewasaan dini sekalipun tidak memulai dorongan pertumbuhan mereka hingga 11 tahun. Bagi anak laki-laki, akhir masa praremaja dan permulaan masa remaja awal di ukur oleh ejakulasi pertama yang terjadi anatara 13-16 tahun.
2.      Perkembangan Kognisi
Anatara usia 5-7 tahun, proses pemikiran anak-anak mengalami perubahan penting. Ini adalah periode peralihan dari tahap pemikiran praoperasi ke tahap operasi konkret. Selain masuk pada tahap operasi konkret, anak-anak usia sekolah dasar dengan pesat mengembangkan kemampua daya ingat dan kognisi, termasuk kemampuan meta kognisi, yaitu kemampuan memikirkan pemikiran mereka sendiri dan memelajari cara belajar.
3.      Perkembangan Sosioemosi
Ketika anak-anak memasuki sekolah dasar, mereka telah mengembangkan kemampuan pemikiran, tindakan, dan pengaruh sosial yang lebih rumit. Masa sekolah dasar biasanya di habiskan untk melewati tahap ke empat Erickson kemegahan vs inferioritas. Selama tahap ini anak-anak mulai mencoba membuktikan bahwa mereka tumbuh dewasa. Selan itu tahap ini juga meliputi pertumbuhan tindaka mandiri, kerja sama dengan keompok dan tampil dengan cara yang daapat di terima secara sosial dengan perhatian pada tindakan yang adil.

D.    PERKEMBANGAN ANAK SELAMA MASA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DAN MENENGAH ATAS
Periode perkembangan remaja dimulai dengan pubertas. Periode pubertas atau masa remaja awal adalah waktu perkembangan fisik dan intelektual yang pesat. Dalah pembahasan ini, kita akan membahas perubahan utama yang terjadi ketika anak tersebut menjadi remaja dan kita akan mempelajari bagaimana perkembangan remaja mempengaruhi struktur pengajaran, kurikulum dan struktur sekolah.
1.      Perkembangan Fisik
Perkembangan fisik selama remaja dimulai dari masa pubertas. Pubertas adalah serangkaian perubahan fisiologis yang mengakibatkan organism yang tidak matang snggup melakukan reproduksi. Anak pra-puber dan pasca-puber berbeda penampilan luar karna perubahan tinggi badan dan proporsi tubuh dan perkembangan cirri-ciri seks primer dan sekunder.
Wanita rata-rata memulai perubahan pubertas 1 sampai 2 tahun lebih awal dari pada pria. Namun, dalam masing-masing jenis kelamin, rentang usia permulaan yang lazim adalah 6 tahun. Beberapa orang hanya membutuhkan 18 hingga 24 bulan untuk mengalami perubahan pubertas menuju kematangan reproduksi, yang lain mungkin memerlukan 6 tahun untuk melewati tahap yang sama. Perbedaan ini berarti orang dapat saja benar benar sudah dewasa sebelum orang lain dengan usia yang sama memulai pubertas sekalipun. Usia keragaman maksimum adalah 13 tahun untuk pria dan sekitas 11 tahun untuk wanita.
Orang yang mengalami kedewasaan lebih dini mugkin merasa tidak nyaman berada di tengah-tengah mayoritas orang yang kurang dewasa sehingga menimbulkan kenakalan dan masalah bagi lingkungan nya (teman dan guru)
2.      Perkembangan kongnisi
Ketika seluruh bagian tubuh lain berubah pada masa pubertas, otak dan fungsi lain juga berubah, dan waktu perubahan intelektual sangat berbeda-beda seluruh individu. Pada usia 12 hingga 15 tahun manusia paling banyak berfluktuasi sehingga beberapa peneliti menyebutnya “dorongan pertumbuhan intelektual”. Remaja mulai menyadari keterbatasaan pemikiran mereka. Mereka bergumul dengan konsep yang dihilangkan dari pengalamaan mereka sendiri. Perkembangan kongnisi ini dicirikan dengan pertumbuhan pemahaman dan kemampuan yang terus-menerus
a)      Penalaran hipotetis-deduktif

Ø  Pada usia ini terjadi perubahan dan pemikiran operasi konkret ke operasi formal
Ø  Penalaran hipotesis-deduktif penalaran ini terjadi pada tahap pemikiran operasi formal
Ø  Piaget menemukan bahwa penggunaaan operasi formal tergantung pada ketidakasingan pelajar pada mata pelajaran tertentu
Ø  Penggunaan pemikiran perasi formal berbeda-beda menurut tugas pengetahuan, latar belakang dan perbedaan individu

3.      Perkembangan sosioemosi
Pada masa remaja, anak-anak juga mengalami perubahan penting dalam kehidupan sosial dan emosi mereka. Sebagian besar akibat dari struktur fisik dan kongnisi mereka sedang berubah, anak-anak pada kelas akhir sekola dasar berupaya tampil lebih dewasa. Mereka menginginkan orang tua mereka memperlakukan mereka dengan berbeda, walaupun banyak orang tua mereka tidadak bersedia memperlakukan dengan berbeda. Walaupun mereka percaya orang tua mereka memahami mereka, mereka tidak berpendapat orang tua mereka memahami mereka. Penolakan dapat menimbulkan persoalan emosi yang serius. Disinilah terletak penyebab utama perubahan hubungan praremaja dengan orang tua.

a)      Perkembangan identitas
Salah satu tanda pertama masa remaja awal ialah kehadiran daya refleksi, yaitu kecenderungan memikirkan apa yang terjadi ke dalam benak sendiri dan mempelajari diri sendiri. Mereka mulai menyadari bahwa terdapat perbedaan dari apa yang mereka pikirkan danrasakan serta bagaimana mereka berprilaku. Disinilah remaja cenderung merasakan ketidak puasan terhadap dirinya.
b)     Empat status identitas james Marcia
Berdasarkan karya erikson, james Marcia (1991) megidenfikasi empat status identitas melalui wawancara yang mendalam dengan remaja
1.      Penutup diri : pembentukan identitas prematur remaja yang berdasar pada pilihan orang tua, buakn pilihannya sendiri.
2.      Difusi identitas : ketidakmampuan mengembangkan arah yang jelas atau pemahaman akan diri.
3.      Moratprium : eksperimen dengan pilihan pekerjaan dan ideology tanpa komitmen yang pasti
4.      Pencapaian identitas : keadaan konsolidasi yang mencerminkan keputusan yang sadar dan jelas mengenai pekerjaan dan ideologi

c)      Konsep diri dan harga diri
Konsep ini juga berubah ketika anak-anak memasuki dan menjalani masa remaja. Perubahan kea rah gambaran yang lenih abstrak yang dimulai pada masa anak-anak pertengahan berlanjut dan gambaran diri remaja sering meliputi sifat-sifat pribadi (ramah,menjengkelkan), emosi (tertekan,ketakutan) dan keyakinan pribadi (liberal, konservatif). Karya Susan Harter telah ngidentifikasi 8 aspek konsep diri remaja : kompetensi sekolah, kompetensi kerja, kompotensi atletik, penampilan fisik, penerimaan sosial, persahabatan erat, dan daya tarik romantis. Marsh (1993) mengidentifikasi 5 konsep diri ang berbeda : verbal akademis, matematis akademis hubungan orang tua, jenis kelamin kelamin yang sama dan jenis kelaminyang berbeda.
Harga diri juga mengalami fluktuasi dan perubahan masa remaja. Harga diri mencapai titik terendah ketika anak-anak memasukin sekolah menengah pertama atau sekolah menengah atas dan ketika awal pubertas.
d)     Hubungan sosial
Ketika anak-anak memasuki masa remaja, perubahan hakikat persahabatan terjadi. Pada umumnya, jumlah waktu yang dihabiskan bersama teman meningkat tajam, remaja menghabiskan lebih banyak waktu bersama teman sebaya mereka dari pada bersama anggota keluarga atau sendirian.
e)      Hubungan dengan teman sebaya
Hakikat hubungan dengan teman sebaya pada masa remaja dicirikan berdasarkan statuss sosial dan pertemanan akrab sebaya. Status sosial atau tingkat penerimaan teman oleh teman sebaya, dipelajari oleh kaitannya dengan kelompok status yang sama, yang diidentifikai pada masa anak-anak pertengahan. Seperti pada anak-anak sekolah dasar, remaja yang popular dan diterima dengan baik cenderung memperlihatkan penyelesain konflik dan kemampuan akademis yang positif, perilaku prososial dan sifat kepemimpinan, sedangkan anak-anak yang ditolak dan kurang diterima cenderung memperlihatkan prilaku agresif dan antisocial dan tingkat kinerja akademis yang rendah.
f)       Perkembangan emosi
Bagi kebanyakan remaja, tekana emosi bersifat sementara dan dapat ditangani tapi bagi beberapa orang tekanan tersebut mengakibatkan kenakalan, penyalahgunaan obat-obatan dan percobaan bunuh diri.
g)      Masalah-masalah masa remaja
Masa remaja dapat menjadi saat yang berisiko besar bagi banyak orang karena anak-anak usia belasan tahun kini dapat untuk pertama kali terlibat perilaku atau mengambil keputusan yang mempunyai konsekuasi negative jangka panjang.
h)     Gangguan emosi
Guru sekolah seharusnya memahami bahwa prilaku yang tertekan, putus asa tau marah tanpa alas an dapat menjadi petunjuk bahwa remaja tersebut membutuhkan bantuan pembimbing sekolah atau orang dewasa yang memiliki pelatihan pikologi lain.
i)        Bullying
Ejekan, pelecehan dan serangan terhadap teman sebaya yang lebih lemah dapat menjadi serius ketika anak-anak memasuki remaja awal
j)       Putus sekolah
Putus sekolah pada sekolah menengah pertama dapat beresiko seperti : memperoleh pekerjaan rendah, mengganggur dan mengalami kemiskinan.
k)     Penyalahgunaan obat-obatan dan alcohol
Penyalahgunaan zat tersebar secara bebas di kalangan remaja. Penyalahgunaan obat-obatan dan alcohol sangat terkait dengan kegagalan sekolah
l)        Kenakalan
Kenakalan pada remaja biasanya merupakan kenakalan kelompok dan merupakan salah satu masalah yang paling berbahaya.
m)   Resiko kehamilan
Kehamilan dan kelahiran anak adalah masalah yang serius dikalangan semua kelompok remaja wanita, tetapi khususnya di kalangan remaja yang berasal dari keluarga miskin.
n)     Resiko penyakit menular seksual
Yang memperparah resiko kegiatan seksual dini tradisioanal adalah peningkatan AIDS dan penyakit seksual lain
o)      Identitas sosial
Orang mulai menjajaki identitas seksual mereka selama masa remaja, termasuk orang muda yang mulai menyadari dirinya berorientasi homoseksual atau lesbian. Kesadaran ini dapat mengakibatkan tekanan remaja dan orang tua. Keadaan ini dapat mengakibatkan ketegangan dengan kelompok sebaya dan dapat terlibat pada penghinaan, penolakan dan bahkan perilaku kejam.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

Blogger templates

 

Blogger news

Blogroll

About